Siapakah Syaikh Abu Mushab As-Suri?

Abu Mushab As-Suri merupakan nama panggilan dari Mushthafa bin Abdul Qadir Sit Maryam Nashar. Dikenal pula sebagai pemilik nama pena Umar Abdul Hakim. Lahir di Aleppo, Suriah pada 1958. Tumbuh dan berkembang di sana hingga menempuh studi selama empat tahun di Jurusan Teknik Mesin Universitas Aleppo.
Pada 1980 bergabung dengan kelompok Thali’atul Muqatilah, pecahan militan dari Ikhwanul Muslimun pimpinan Marwan Hadid yang mengangkat senjata terhadap rezim Hafizh Al-Asad. Beliau kemudian berhijrah ke Yordania pada akhir tahun yang sama karena terus diburu pemerintah Suriah. Selanjutnya, beliau berpindah-pindah dari Yordania, Iraq, Prancis, hingga akhirnya menetap di Spanyol pada 1985.
Pada 1987, beliau berangkat ke Pakistan untuk berpartisipasi dalam jihad Afghanistan melawan Uni Soviet. Di sana, beliau berjumpa dengan Dr. Abdullah Azzam dan menjalin kedekatan hingga meninggalnya sang doktor pada 1989. Dari 1988 hingga 1992, Abu Mushab menjadi anggota Majelis Syura Maktab Khidmat Al-Mujahidin pimpinan Usamah bin Ladin. Nama beliau meroket di kalangan mujahidin lewat karya setebal 900-an halaman berjudul At-Tajarrubah Al-Jihadiyyah fi Suriya (Pengalaman Jihad di Suriah) yang terbit di Peshawar pada 1991. Beliau baru kembali ke Spanyol pada tahun 1992.
Kontribusi selanjutnya adalah di bidang penerbitan. Pindah ke London pada 1994, beliau menggawangi majalah Al-Anshar milik Al-Jama’ah Al-Islamiyyah Al-Musalahah(Aljazair) bersama Abu Qatadah Al-Filasthini (Umar bin Mahmud), yang dianggap sebagai pemimpin spiritual Al-Qaidah di Eropa.  Beliau kemudian mendirikan Islamic Conflict Studies Bureau, Ltd. pada 1997 bersama dengan rekannya Abu Khalid As-Suri, utusan Usamah bin Ladin.
Pada 1997, kantor media tersebut sukses memfasilitasi BBC dan CNN untuk mewawancarai Usamah bin Ladin dan menyiarkannya lewat televisi satelit untuk pertama kalinya. Sebuah momen yang menimbulkan kesan mendalam bagi Peter Bergen, wartawan CNN yang meliput wawancara tersebut dan menghabiskan beberapa hari di kantor As-Suri,
“Dia sangat teguh dan sangat cerdas. Dia nampak seperti seorang intelektual sejati, sangat mengenal sejarah, dan mempunyai tekad yang sangat kuat untuk mencapai tujuan. Dia membuatku tertarik lebih daripada bin Ladin.” kenang Peter Bergen.
Sejak 1997 itu pulalah beliau memutuskan untuk berangkat ke Afghanistan dan diangkat sebagai instruktur di kamp Arab-Afghan. Pada April 2000 beliau berbaiat kepada Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar sehingga diizinkan untuk mendirikan kamp militer Al-Ghuraba’ yang merupakan bagian dari Kementerian Pertahanan Imarah Islam Thaliban. Kejatuhan Afghanistan pada 2001 menyebabkan beliau harus berpindah-pindah tempat dan menghadapi berbagai situasi.
Selanjutnya, menjadi buron pihak Barat atas tuduhan keterlibatan di sejumlah aksi teror. Abu Mushab dianggap sebagai salah seorang mentor dari para pelaku pemboman WTC. AS pun menghargai kepalanya US$ 5 juta. Pemerintah Spanyol juga memburunya karena beliau dianggap sebagai saksi yang mengetahui rencana pemboman kereta api di Madrid pada 11 Maret 2004.  Adapun pihak Inggris menuduh beliau sebagai otak pemboman sarana transportasi di London pada 7 Juli 2005. Akhirnya, beliau tertangkap oleh pihak keamanan Pakistan di Quetta pada Oktober 2005, kemudian diserahkan kepada AS.
Dalam suasana “hijrah”, Abu Mushab berhasil meyelesaikan proyek penulisan sepanjang 1.600-an halaman yang berjudul Da’wah Al-Muqawwamah Al-Islamiyyah Al-’Alamiyyah (2002-2004). Tulisan tersebut merupakan refleksi dan hasil risetnya atas pengalaman jihad dan latar belakangnya, sejak diciptakannya Nabi Adam hingga era “Perang Melawan Terorisme” pasca11 September 2001. Lewat karya tersebut, Barat menobatkan beliau sebagai salah seorang ideolog jihad modern yang paling jenius. BukuPerjalanan Gerakan Jihad adalah terjemahan 265 halaman darinya, yang terhimpun dalam bab Hashâd Ash-Shahwah Al-Islamiyyah wa At-Tayâr Al-Jihadî (1930–2002).


Sumber : jazera
Tag : Hot News
0 Komentar untuk "Siapakah Syaikh Abu Mushab As-Suri?"

Postingan Populer

Back To Top